Pengertian E-Commerce

Kalau toko online lebih bersifat individual dengan target pembeli yang lebih terbatas maka e-commerce adalah kebalikannya. E-commerce adalah penjualan barang dan jasa yang produknya jauh lebih lengkap dan kompleks serta membidik pasar (pembeli) yang jauh lebih luas bahkan bisa luar negeri (antar negara). Sama-sama tentu masih memanfaatkan sebuah website sebagai media penjualan dan transaksi. Biar lebih mudah dipahami contoh dari e-commerce ini adalah perusahaan Amazon (www.amazon.com) dari Amerika atau perusahaan Alibaba (www.alibaba.com) dari Tiongkok.


Arti e-commerce perdagangan elektronik
Salah satu perusahaan raksasa e-commerce adalah Amazon.


Bisa kita lihat bahwa target pembeli dari kedua perusahaan raksasa e-commerce ini bukan hanya di negara asal mereka saja melainkan juga meluas ke seluruh belahan dunia. Bagaimana kita bisa tahu? Karena dari akses bahasa tercantum banyak sekali pilihannya. Meski mereka berkantor di negara Amerika dan Tiongkok, sebagai warga negara Indonesia kita juga bisa ikut membeli menjadi salah satu konsumen mereka. Tentu mereka punya strategi tersendiri guna menjangkau pasar yang lebih luas. Pada waktunya nanti kita juga akan mempelajari bagaimana kedua perusahaan raksasa ini berkembang sedemikian rupa.


Pengertian E-Commerce


Jadi kesimpulannya bahwa  e-commerce itu jauh lebih kompleks dan besar dari sekadar toko daring. Baik dari sisi konten website, barang dan jasa yang dijual, penjual (supplier), target pembeli, metode pembayaran, kantor fisik operasional, dst. Namun tidak berhenti di situ. Kalau toko online adalah praktek bisnis: B2C (bisnis ke konsumen) maka e-commerce bisa lebih luas lagi.

  • B2B (Business to Business)
  • B2C (Business to Consumer)
  • B2G (Business to Goverment)
  • C2B (Consumer to Business)
  • C2C (Consumer to Consumer)


Agar lebih jelas, maka kita jabarkan lagi kompleksitas e-commerce kurang lebih seperti ini:


Business to Business (B2B)


Jika anda adalah seorang pengusaha atau pemilik toko katakanlah dari Indonesia lalu membeli atau memesan sebuah produk di Amazon atau Alibaba yang barangkali bisa diperjualbelikan kembali di pasar lokal dari selisih kurs. Contoh misalnya anda melihat ada mainan mobil remot kontrol yang bagus dan kebetulan belum dijual di pasar lokal atau marketplace. Anda pesan lalu anda jual kembali. Pebisnis membeli dari pebisnis.


Contoh lain misalnya anda punya pabrik atau usaha rumahan (home industry) lalu membeli bahan material untuk proses produksi guna menghasilkan barang jadi selanjutnya, maka itulah pengertian bisnis ke bisnis (B2B). Karena anda bukan pengguna akhir (end user). Pasti yang akan anda tuju adalah penjual-penjual (seller/supplier) yang memang melakukan bisnis. Istilah kasarnya bos beli dari bos.


Business to Consumer (B2C)


Sama seperti toko daring, sebagai konsumen kita juga bisa berbelanja di e-commerce. Misalnya membeli buku bacaan, ponsel, barang elektronik, pakaian, perhiasan, dsb. Karena di e-commerce target pasarnya yang paling luas adalah konsumen akhir. Mereka-mereka yang membeli barang dan jasa untuk dipergunakan sehari-hari.


Business to Goverment (B2G)


Bukan hanya personal, negara pun - dalam hal ini misalnya badan usaha milik negara (BUMN atau BUMD) - bisa membeli atau memesan barang dan jasa lewat e-commerce. Mungkin dianggap harganya lebih masuk akal, di dalam negeri belum ada produsen yang memproduksinya, kualitas produk lokal kurang paten atau faktor pertimbangan lainnya. Daripada bingung atau repot maka tinggal berbelanja di e-commerce. Karena di e-commerce ada banyak penjualnya juga.


Lalu apakah ada G2G (goverment to goverment)? Jelas tidak ada! Jika negara ke negara itu sudah termasuk kerjasama bilateral baik secara langsung atau tidak langsung seperti investasi penanaman modal, investasi pembangunan pabrik, dst. Bukan sekadar dalam bentuk transaksi jual beli. 


Consumer to Business (C2B)


Dalam perkembangannya, e-commerce tidak hanya menjual produk jadi dalam bentuk barang atau jasa melainkan juga layanan-layanan yang bersifat keahlian (skill atau talent). Biasanya yang menjual jasa-jasa seperti ini adalah perseorangan. Perkembangan teknologi dan dunia digital yang semakin kompleks memang menciptakan banyak peluang bisnis serta kebutuhan-kebutuhan khusus yang belum bisa diproduksi pabrik atau dihasilkan perusahaan-perusahaan jasa pada umumnya. Contoh misalnya keahlian pembuatan konten (content creator), publikasi ebook, penulisan daring (blogging), search engine optimization (SEO), link building, desain website, koding, penerjemahan bahasa lokal, pembuatan aplikasi, data entry, survei, iklan digital, dst.


Perusahaan-perusahaan atau mereka-mereka yang menjalankan bisnis lalu membutuhkan layanan-layanan yang disebutkan di atas maka bisa langsung mengordernya lewat situs-situs e-commerce juga. Karena memang situs e-commerce yang lengkap dan besar memfasilitasi perseorangan untuk menjual jasa-jasa keahlian mereka (C2B). Dengan demikian C2B berarti perusahaan atau pebisnis memesan produk (layanan) bisa saja dari konsumen mereka sendiri. Contoh misalnya seorang pengguna laptop merek Acer akhirnya dipekerjakan oleh perusahaan Acer untuk menulis konten lokal website mereka, membuat aplikasi, mencari bugs di sistem, dst.  


Consumer to Consumer (C2C)


Seperti yang diterangkan di C2B di atas, secara personal kita juga bisa menjual jasa atau keahlian kita lewat media e-commerce. Tentu saja yang membeli atau memesannya bukan saja perusahaan tetapi juga bisa perseorangan. Inilah yang disebut dengan konsumen ke konsumen. Contoh sederhananya misalnya jasa-jasa layanan feelancer seperti: link building di bisnis optimasi website, penulisan review, pembuatan website, jasa like video, jasa komentar video, jasa submit artikel, jasa finansial pajak, konsultasi hukum, jasa pijat refleksi, dst.


* * *


Meski sebuah website e-commerce dijalankan oleh sebuah perusahaan besar dalam memasarkan aneka produk jadi, tetapi di dalamnya juga memungkinkan seseorang secara personal memasarkan jasa-jasa mereka. Tinggal kita memilih dan bergabung ke website e-commerce yang memang membuka peluang untuk itu. Yang penting anda punya keahlian yang memang dibutuhkan oleh banyak orang (konsumen). Saran kami anda juga membaca pembahasan mengenai marketplace.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar