Bisnis Aplikator UPVC Lagi Naik Daun!

Peluang bisnis konstruksi bahan UPVC
Beginilah contoh profil batangan material UPVC yang lagi tren di Indonesia. image: conchindonesia.com

Tahukah anda bahwa di tahun 2024 ini dan ke depannya bisnis aplikator UPVC memiliki prospek yang sangat bagus? Material bangunan satu ini sedang naik daun. Penjelasan sekilas: aplikator adalah perusahaan atau individu-individu yang memproduksi barang jadi sesuasi pesanan (customized) yang biasanya menggunakan mesin dan atau alat-alat pendukung produksi lainnya. Jadi aplikator UPVC adalah usaha yang biasanya memproduksi kusen, jendela, pintu dan produk turunannya menggunakan UPVC.


Kalau anda tidak tahu apa itu UPVC maka bisa digambarkan secara sederhana seperti PVC (Polyvinyl Chloride) atau plastik. Kalau plastik pasti sudah pada paham seperti sedotan, sendok plastik, kantong belanja, perabotan rumah, dsb. Di rumah kita pasti banyak produk berbahan plastik. Sementara PVC misalnya pintu kamar mandi, atap rumah, pipa paralon, dsb. Sementara UPVC itu ada banyak juga peruntukannya. Namun yang kami maksudkan di sini bukan UPVC untuk plafon, genteng atau atap melainkan UPVC untuk kusen jendela dan pintu. Mengapa UPVC bisa menjadi tren dan mulai dilirik orang? Tak lain karena beberapa keunggulannya yang tidak ditemukan di kusen kayu, kusen besi hingga kusen aluminium.


Bisnis Aplikator UPVC Lagi Naik Daun Nih!


Seperti kita ketahui setiap rumah atau bangunan pasti ada kusen, jendela dan pintunya. Tidak mungkin rumah dan bangunan tidak ada pintu dan jendela. Jadi secara logika kebutuhannya sudah pasti ada. Semakin banyak orang membangun rumah maka semakin besar permintaan produk ini. Nah, material yang sering dipergunakan orang sejak dulu adalah kayu. Seiring berjalannya waktu kayu ditinggalkan orang dan beralih ke aluminium. Alasannya sudah jelas karena kayu bisa lapuk, dimakan rayap, jamuran, memuai, harganya semakin mahal untuk kualitas nomor satu karena pohon semakin langka untuk ditebang, warnanya terbatas hanya serat kayu kecuali dicat, dst. Rayap dan jamuran yang paling fatal membuat orang meninggalkan kayu. Akhirnya orang-orang pun menggunakan aluminium hingga sekarang.


Seiring perkembangan teknologi dan zaman muncullah kusen yang menggunakan material UPVC (Unplasticized Polyvynil Chloride). Jauh lebih kuat dan tahan lama dari saudaranya yaitu PVC atau plastik itu sendiri. UPVC digadang-gadang akan menjadi pengganti kusen aluminium ke depannya. Alasannya sangat masuk di akal misalnya: lebih kedap suara, cepat menetralkan dan menjaga kondisi suhu ruangan, anti rayap, anti penjamuran, anti karat, anti korosi, mudah dibentuk dan masih banyak lagi keunggulan-keunggulan lainnya. Anda bisa mencoba browsing dari Google mengenai produk satu ini. Benar-benar booming dan bisa mendatangkan cuan di kota anda. Beberapa merek UPVC yang sangat terkenal di Indonesia misalnya CONCH, Deceuninck (baca: dekonik), Rehau, Rotto, Kends, dst. Namun kalau anda ingin terjun saran kami pakailah merek yang bagus agar benar-benar diterima oleh konsumen Indonesia.


Cuma sayangnya untuk terjun ke industri perakitan UPVC sebagai aplikator membutuhkan modal. Tidak sama seperti kusen aluminium yang hanya butuh mesin utama yaitu mesin potong yang harganya cuma sekitar Rp 4 jutaan. UPVC membutuhkan mesin yang lebih canggih dan mahal. Kalau batangan profil bisa kita pesan sesuai kebutuhan. Termasuk kaca bisa kita pesan di distributor kaca terdekat di kota kita. Yang berat di kantong itu adalah mesin welding dan mesin potong UPVC. 


UPVC wajib memakai mesin welding dan ini mesin utamanya. Harganya yang paling murah sekitar Rp 30 jutaan. Kalau mesin potong masih bisa kita akali dengan mesin potong aluminium meski memang kurang rapi. Ya gak masalah juga buat pemula yang minim modal. Cuma mesin welding ini wajib dan bila perlu yang seamless agar hasil kerja lebih rapi dan tidak repot lagi. Jangan pakai mesin yang portable karena bisa dikomplain pelanggan anda nanti. Mesin welding portable hanya untuk pemasangan dan pekerjaan misalnya di luar kota di mana pengiriman customized jadi tidak memungkinkan karena ukurannya yang besar. Misalnya terlalu tinggi jendela kaca matinya sementara ukuran panjang lebar truk dan kontainer terbatas. 


Bagaimana menurut anda? Sudah pernah lihat material UPVC untuk aplikasi pintu dan jendela?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar