Iklan Alibaba Vulgar Menggempur Dunia Maya

Iklan vulgar situs ecommerce Alibaba
Salah satu perusahaan raksasa e-commerce dunia: Alibaba. image: mahadananews.com

Akhir-akhir ini dunia online cukup dikagetkan dengan sejumlah penayangan iklan oleh perusahaan raksasa e-commerce dunia asal Tiongkok yakni Alibaba. Iklan yang ditayangkan lewat media online seperti Google Ads hampir boleh dikatakan menampilkan sejumlah foto, gambar atau dalam bingkai frame yang cukup vulgar bahkan menantang adrenalin. Terutama jenis iklan vinyet (vignette). Beberapa di antaranya seperti gambar perempuan cantik memakai lingerie, manekin seksi setengah telanjang, celana dalam yang warnanya aduhai, beberapa produk yang sekilas jika dilihat seperti "anu" dan "itunya" manusia. Ada gerangan apakah? Begitu sulitkah persaingan bisnis online di zaman sekarang?

Mengapa Iklan Alibaba Vulgar Menggempur Dunia Maya?


Ada satu alasan utama menurut kami mengapa sampai perusahaan sebesar Alibaba saja harus menggunakan foto atau gambar-gambar vulgar seperti ini. Salah satunya adalah supaya CTR (rasio klik tayang) iklan tersebut tercapai. Karena bagaimanapun juga iklan online yang tidak diminati pengunjung dianggap tidak berhasil. Mubazir! Tidak menarik minat orang untuk membaca atau sekadar mengunjungi situs mereka. Dengan menampilkan foto-foto atau gambar-gambar yang cenderung vulgar tersebut diharapkan membuat orang penasaran lalu mengklik menuju website Alibaba. Hmm...cukup kreatif dan brilian juga! Karena toh nanti landing page yang dituju belum tentu isinya sama. Yang penting diklik pengunjung dulu!

Beginilah tayangan iklan vulgar Alibaba secara online
Iklan perusahaan e-commerce Alibaba lewat Google Ads. 

Iklan seksi ala Alibaba
Kira-kira bakalan diklik gak ya kalau iklannya seperti ini?


CTR (Click Through Rate) atau rasio klik iklan tayang sebenarnya adalah buah simalakama. Tidak dimakan ibu mati, dimakan bapak yang mati. CTR yang rendah otomatis budget iklan pun tidak seberapa, sementara CTR yang tinggi maka budget iklan pun akan semakin besar. Iklan online sedikit unik dan berbeda dari iklan konvensional era media massa. Kalau di media cetak sebuah iklan dibaca orang atau tidak begitu ditayangkan sudah harus bayar. Karena ada ongkos cetak (oplah) dan pendistribusiannya. Sedangkan iklan media online seperti Google Ads hanya ditayangkan saja belum tentu harus bayar. Jika diklik pengunjung baru dianggap iklan tersebut efektif dan baru dihitung (dipotong) budget iklannya. Inilah alasannya mengapa bisnis iklan media cetak konvensional terjun bebas. Tentu saja iklan online ada hitungan impresinya namun tidak akan semahal hitungan per klik untuk pemotongannya. Sekali lagi tergantung kembali kepada tiap-tiap advertiser dalam melakukan kampanye pemasaran.


Sebagus apapun gambarnya atau seindah apapun isi dan bunyi iklan jika tidak ada yang mengkliknya juga sia-sia. Boro-boro dapat transaksi, minat atau perhatian orang untuk melihatnya saja (lead) sudah tidak didapatkan. Jadi solusinya adalah bagaimana caranya - apapun itu - harus dilakukan supaya orang-orang tertarik mengunjungi situs perusahaan. Ibarat memburu penjahat kelas kakap - hidup atau mati -. Yang penting orang klik dulu deh! Terutama mereka-mereka yang buta sama sekali terhadap merek, logo, nama, domain atau layanan sebuah perusahaan. Dan sepertinya Alibaba sedang  berusaha melakukan semuanya itu. Bagaimana menurut anda? Sesulit itukah bisnis online zaman sekarang?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar